Berdiri dan siaran awal
Pada tahun 2012, konglomerat Agus Lasmono Sudwikatmono (Komisaris Utama NET. dan Presiden Direktur Indika Group, yang kemudian menjadi Komisaris GTV) dan Wishnutama Kusubandio (Direktur Utama NET.) ingin membangun sebuah stasiun televisi di Indonesia yang membawakan sebuah "revolusi media" yang maju dan lebih modern. Demi mewujudkan hal ini, pada bulan Maret 2013,[5] sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Grup Indika bernama PT Putra Insan Permata (kemudian berganti nama menjadi PT Net Visi Media Tbk) dan anak usahanya, yaitu PT Industri Mitra Media, mengakuisisi 100% saham sebuah perusahaan televisi berjaringan, PT Televisi Anak Spacetoon (kemudian berganti nama sejak tanggal 2 Juli 2014 menjadi PT Net Mediatama Televisi).[6] Badan hukum/usaha dan frekuensi Spacetoon diambil alih karena pada saat itu NET. tidak dapat bersiaran secara terestrial akibat tidak adanya frekuensi yang tersisa.[7] Sebenarnya, awalnya NET. juga sempat mengajukan izin demi bersiaran secara digital di Jabodetabek (atas nama Azuan Syahril, salah satu petinggi jaringan televisi ini), di bawah PT Digital Media Jakarta dan PT Indi Media Sarana walaupun keduanya tidak berhasil.[8]
Akuisisi ini mengawali perjalanan NET. sebagai salah satu pemain baru di industri penyiaran nasional, yang ditandai dengan beberapa langkah dan tanda-tanda awal. Pertama, sejak tanggal 1 Mei 2013, logo Spacetoon di layar kaca ditayangkan bergantian dengan tulisan "25 Hari Lagi" (menyesuaikan hari). Kedua, adalah perekrutan karyawan secara massal di berbagai daerah (mencontoh tempat kerja Wishnutama sebelumnya, yaitu Trans Media), seperti tim produksi, HRD, jurnalis, penyiar berita, dan lain-lain sejak bulan Maret 2013.[5][9] Ketiga, adalah munculnya isu keluarnya sekitar 200 pegawai Trans TV mengikuti Wishnutama ke NET.[10] Terakhir, adalah perkenalan awal dari NET. ke publik, dalam bentuk laman web (revolusimedia.net), promosi di media sosial, seperti YouTube dan Twitter, dan lainnya.[11][12]
Beberapa saat setelah akuisisi saham tersebut, akhirnya pada tanggal 18 Mei 2013, siaran Spacetoon di jaringan terestrial menghilang dan digantikan oleh NET. yang memulai siaran percobaan perdananya dengan menggunakan frekuensi milik Spacetoon di seluruh mantan anggota jaringan Spacetoon di Indonesia. Siaran percobaannya dimulai dari pukul 05.00 WIB dengan acara kartun Kobo Chan dan menggunakan format gambar 16:9 dalam format HDTV dan safe area 4:3 dalam format SDTV. Masa siaran percobaan NET. disiarkan pada tanggal 18–25 Mei 2013 mulai pukul 05.00–00.00 WIB tanpa ada iklan komersial, dengan jeda iklannya hanya mempromosikan acaranya saja.[13]
Setelah selesai masa siaran percobaan, NET. resmi diluncurkan pada tanggal 26 Mei 2013 pukul 19.00 WIB pada program Grand Launching NET. yang ditayangkan secara langsung di Jakarta Convention Center. Disiarkan juga secara streaming melalui YouTube dan situs resmi NET., acara peluncuran ini menampilkan penyanyi internasional dan nasional seperti Carly Rae Jepsen, Taio Cruz, Maudy Ayunda, Noah, Raisa, dan Ungu, serta diiringi musik Andi Rianto dan pembawa acara Reza Rahardian.[1] Jam tayang NET. setelah peluncuran kemudian diperpanjang dari pukul 05.00–01.00 WIB. Akan tetapi, khusus selama bulan suci Ramadan, siaran NET. menjadi 24 jam sehari.
Perubahan Spacetoon menjadi NET. juga diiringi perombakan total pada pemrogramannya. Jika Spacetoon selama ini dikenal publik sebagai televisi anak-anak, maka NET. umumnya mencitrakan dirinya sebagai televisi yang modern, penuh idealisme, dan menyesuaikan selera penduduk metropolitan, sesuai dengan slogannya, yaitu "Televisi Masa Kini".[14][15] Program-programnya sendiri dianggap berbeda, seperti Berpacu Dalam Melodi yang dikemas dengan lebih modern, Just Duet yang bahkan bisa dijual ke luar negeri berkat lisensi dari FremantleMedia (sekarang Fremantle),[16] dan Entertainment News yang mengklaim dirinya menjauhi gosip yang selama ini dipraktikkan oleh berbagai acara infotainmen. Ulang tahunnya (hingga tahun 2018) pun tidak biasa, dengan menggabungkan konser yang diisi bintang-bintang dalam dan luar negeri ditambah penghargaan yang berjudul Indonesian Choice Awards.[17] Walaupun demikian, pada awalnya hingga tanggal 19 Desember 2014, NET. tetap mempertahankan beberapa acara utama Spacetoon, yaitu serial animasi yang ditayangkan setiap Senin-Jum'at mulai pukul 13.30–16.00 WIB dengan nama NET. Playground atau NETOON.[18]
Wishnutama mengklaim bahwa NET. hadir sebagai alternatif dari tayangan televisi selama ini yang tidak berkualitas dan sekedar sensasional, dengan menghadirkan program-program yang positif dan bernilai bagi pemirsanya.[19] Meniru langkahnya saat masih bekerja di tempat lama, NET. terkesan cukup banyak mengandalkan program in-house (bukan sinetron seperti televisi hiburan lain), dengan konsepnya diambil dari program-program luar negeri (seperti Amerika Serikat) maupun acara lama yang muncul saat Wishnutama berada di Trans Media. Pemeran dari acara-acaranya pun dibuat agar eksklusif (hanya muncul di program-program NET. saja).[14][15] Menurut pihak NET., langkah tersebut diambil dikarenakan mereka juga memiliki prinsip sebagai pembuat konten.[20] Konon, akibat mengandalkan cara kerja seperti ini, biaya produksi NET. cukup mahal, yaitu mencapai Rp 3 miliar/hari.[21] Selain dalam bidang pemograman, citra NET. sebagai televisi yang modern juga diperkuat, misalnya lewat siarannya yang menggunakan kualitas gambar beresolusi tinggi atau High Definition yang dinamakan NET. HD dan dapat diakses dari berbagai medium, serta cukup masifnya jaringan televisi ini menggunakan media sosial sebagai sarana promosinya.[22]
Pada awalnya, siaran terestrial NET. hanya dapat dinikmati di 10 kota saja yang merupakan eks-anggota Spacetoon. Namun, seiring dengan perluasan siaran (dengan membangun stasiun baru maupun mengakuisisi televisi lokal di berbagai daerah), maka diperkirakan pada tahun 2015, NET. sudah bisa menjangkau 42 kota di seluruh Indonesia.[23] Siaran di jaringannya tersebut pada awalnya didominasi oleh program-program langsung dari pusatnya[24] (meskipun secara formal tetap berbentuk jaringan televisi sesuai dengan Kepmenkominfo No. 289/2013 tanggal 9 April 2013 dan Kepmenkominfo 46/2014 tanggal 29 Januari 2014),[25] hingga beberapa tahun kemudian, siaran lokalnya mulai ditayangkan, seperti berita lokal.[26] Selain cara biasa tersebut, NET. juga menyiarkan siarannya secara multiplatform, seperti dengan live streaming YouTube, hadir di sejumlah layanan televisi berlangganan, aplikasi smartphone, dan juga televisi satelit.[27] Pada tanggal 25 Agustus 2017, NET. berpindah siaran satelit dari satelit Telkom-1 ke satelit Palapa D, tetapi kemudian mulai tanggal 1 Juli 2020, NET. berpindah siaran satelit lagi ke satelit Telkom-4. Kolaborasi juga sempat dilakukan bersama dengan beberapa pihak, seperti Tokopedia dalam penggunaan teknologi.[28] Pada tahun 2017 NET. meresmikan sebuah komunitas yang bernama NET. Good People.[29]
USAHA188 adalah situs judi online terbaik dan terpercaya yang memiliki produk slot online berkualitas internasional dengan bonus jackpot terbesar. Ayo main di USAHA188 dan Anda dapat mengalami yang terbaik.
USAHA188 adalah situs judi yang memberikan welcome bonus untuk setiap member baru. Klaim dan buktikan keseruan bermain di USAHA188.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Untuk kegunaan lain, lihat
NET. (disebut juga sebagai NET TV; singkatan dari News and Entertainment Television) adalah sebuah jaringan televisi swasta nasional di Indonesia yang dimiliki oleh Net Visi Media. NET. melakukan siaran percobaan pada tanggal 18 Mei 2013 dan diresmikan pada tanggal 26 Mei 2013 pukul 19.00 WIB,[1] dengan menggantikan siaran terestrial Spacetoon yang kepemilikannya telah diambil alih oleh Indika Group.[3] Saat ini, NET. berada di bawah manajemen baru, MD Entertainment.[4]
Awalnya, program-program NET. lebih ditujukan kepada keluarga dan pemirsa muda, namun saat ini juga memiliki program bagi anak-anak dan wanita.[2] Kantor pusat jaringan ini berada di MD Place Tower 2, Jl. Setiabudi Selatan No.2–5, RT.5/RW.1, Kuningan, Setiabudi, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 12910
NET. merupakan televisi swasta kelimabelas di Indonesia. NET. kini bersiaran selama 24 jam sehari. Selain melalui televisi terestrial, NET. juga menyiarkan kontennya melalui saluran komunikasi lain seperti jejaring sosial dan YouTube.[5]
Favorit TV menjadi NET. di Padang
Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat memanggil perwakilan stasiun NET. bertempat di kantor KPID Sumatera Barat, Purus, Padang Barat, Padang, Sumatera Barat pada tanggal 26 Februari 2014. KPID Sumatera Barat meminta klarifikasi atas kepemilikan dan status izin televisi yang menyiarkan secara lokal di Sumatera Barat. KPID mendesak agar memenuhi kelengkapan izin serta adminstrasi yang dibutuhkan.
Selain itu NET. diminta segera menyiarkan konten lokal Sumatera Barat sebanyak 10 persen untuk televisi berjaringan. Ketua KPID Sumatera Barat, Afrianto Korga, menyebutkan KPID ingin meminta klarifikasi soal kepemilikan dan saham dari NET. "Belakangan bisa kita tonton di Kota Padang. Kami dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah ingin meminta klarifikasi sehingga masyarakat juga mengetahuinya. Pasalnya, izin awalnya NET. tidak ada dalam arsip permohonan izin,” katanya. Sedangkan, KPID Sumatera Barat sendiri mengaku belum menerima surat dari kedua perihal perubahan nama dan logo. “Kini banyak masyarakat yang mempertanyakan kedua televisi tersebut," tuturnya.
NET. sejak beberapa waktu belakangan[per kapan?] sudah bersiaran di Kota Padang dan Kota Pariaman. NET. sebelumnya merupakan Favorit TV, di mana dimiliki seorang pengusaha bernama H. Yendril. Kini, mayoritas sahamnya sudah diambil alih oleh NET. Perwakilan NET. yang langsung datang dari Jakarta menyebut, bahwa mereka akan melengkapi segala kelengkapan izin dan persyarakatan administrasi yang diminta KPID. "Intinya kami mendukung aturan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah dan secara bertahap akan kami penuhi," kata Azuan Syahril, Pimpinan NET.
Pihak NET. juga menyerahkan surat permohonan pergantian nama dan logo dari Favorit TV menjadi NET. Padang yang sudah ditandatangani Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Menyikapi polemik tersebut, Ketua Bidang Perizinan KPID Sumatera Barat, Ardian Yonas meminta agar dua lembaga penyiaran ini untuk berjalan sesuai dengan izin siaran yang ada. "TV ini harus jelas mereka siaran lokal atau siaran berjaringan, jadi tidak bisa asal saja," katanya.
Terkait isi siaran, Ketua Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Sumatera Barat, Rino Zulyadi mendesak agar konten lokal 10 persen harus segera dipenuhi oleh NET. "Televisi tersebut berada di Sumatera Barat ya, konten lokalnya harus ada. Jadi tidak etis kalau izinnya lokal, namun semua acaranya direlai dari pusat. Kita ingin nilai-nilai budaya serta potensi Sumatera Barat bisa diangkat lembaga penyiaran ini," jelasnya. KPID kembali akan menyurati sejumlah lembaga penyiaran televisi berjaringan lainnya untuk segera memiliki kantor atau studio di Sumatera Barat. KPID memberi tenggang waktu hingga enam bulan ke depan, lembaga penyiaran televisi harus sudah memiliki kantor perwakilan.
Pranala ke artikel terkait
Perubahan pada 2019–2020
Walaupun Wishnutama sebagai petinggi NET. pernah menyatakan bahwa mereka memiliki aplikasi yang dapat menghitung rating bernama NET. Connect sehingga tidak perlu terlalu memikirkan rating (yang pada umumnya di Indonesia menggunakan data AC Nielsen), sudah fokus dengan pasar kelas atas,[30] dan pernah menyatakan bahwa pendapatan mereka dari iklan cukup bertumbuh,[31] namun tampaknya memasuki tahun 2019, masalah rating ini mulai menjadi faktor penting yang mulai diperhatikan oleh manajemen, apalagi ditambah pengeluaran yang terus bertambah.[32] Banyak sumber menyatakan, bahwa rating NET. menurut data Nielsen sendiri selama ini cukup rendah, yang ditafsirkan karena target pemirsa jaringan televisi ini yang berasal dari anak muda banyak yang lebih memilih media lain (seperti media sosial dan televisi internet) untuk mencari hiburan.[15][23][33]
Akibat hal tersebut, berbagai acara unggulan yang sebagiannya sudah tayang sejak awal NET. mulai bersiaran, seperti Sarah Sechan, The Comment, Waktu Indonesia Bercanda, d'SIGN, dan hampir seluruh program beritanya (kecuali untuk yang tayang pada siang hari) secara perlahan-lahan dihentikan. Berhentinya program-program tersebut, diiringi dengan perubahan pemograman di jaringan televisi ini, seperti mulai disiarkannya kembali NET. Toon (kemudian ditambah NET. Family dan NET. Mania/NET. Movie) sejak tanggal 15 Desember 2018 berupa program-program kartun lisensi dari Cartoon Network (seperti Ben 10, We Bare Bears, The Powerpuff Girls, dan masih banyak lagi) dari pukul 07.00–09.00 WIB dan 13.00–16.00 WIB.[34] Program lain yang muncul pada saat itu, seperti acara yang dikhususkan bagi masyarakat bawah (contohnya Jalan Kesembuhan, In The Kost, dan program mistik), dan program-program lama (dalam wadah NET. Classic).[35] Perubahan program ini juga ditandai dengan strategi kampanye yang baru, yaitu Nonton TV Asiknya di NET.[36][37] Kehadiran manajemen baru di jaringan TV ini dianggap berperan besar dalam perubahan tersebut.[18][38]
Pada bulan Juni 2019, induk NET., yaitu Net Visi Media, tiba-tiba membatalkan rencana penawaran umum perdananya di Bursa Efek Indonesia.[39] Tidak lama kemudian, di bulan Agustus 2019, NET. dikabarkan melakukan PHK massal pada karyawannya. Namun, pihak NET. menepis kabar tersebut dan menyatakan bahwa mereka hanya melakukan strategi baru dengan "mendorong" karyawannya untuk mengundurkan diri dengan sejumlah insentif, atau pensiun dini.[40][41] Walaupun dibantah, namun, menurut sumber internal, ada karyawan NET. yang di-PHK, terutama di biro daerah yang menyiarkan berita lokal.[32][42] Tak pelak, maraknya isu PHK ini sempat membuat NET. dikabarkan hampir bangkrut. Walaupun manajemen membantahnya, isu ini tetap muncul di akhir tahun 2020 ketika NET. digugat pailit oleh seseorang bernama Bambang Sutrisno Kusnadi.[43] Meskipun kemudian gugatan ini dicabut, namun kemudian terungkap bahwa NET. telah banyak menunggak ke berbagai pihak.[44] Rumor-rumor lain juga sempat muncul, seperti kabar bahwa jaringan televisi ini akan dijual ke Emtek maupun MNC Group, walaupun pada akhirnya tetap dipertahankan oleh pemilik lama.[15]
Pada tahun 2020, acara andalan NET., yaitu Ini Talkshow, dihentikan pada bulan Mei. Sang pembawa acara, yaitu Sule, membantah penghentian program ini disebabkan rumor kesulitan keuangan di jaringan televisi ini.[45] Di tahun ini juga, bisa dikatakan acara "lama" yang masih bertahan hanyalah Tonight Show dan 86 saja. Walaupun demikian, NET. di tahun ini juga berhasil menjalin kerjasama dengan Mola selaku pemegang hak siar lisensi olahraga, untuk menyiarkan siaran acara olahraga seperti Premier League dan Bundesliga (hanya musim 2020–2021)[46] serta berhasil menayangkan kompetisi Indonesia's Next Top Model.[47] Dengan perubahan radikal tersebut, saat ini NET. nampak lebih berusaha fokus pada program-program out house (akuisisi dari luar), terutama untuk waktu non-prime time seperti serial animasi dan drama impor yang dianggap berbiaya rendah.[2] Pada tahun 2023 memasuki usia ke-10 tahun, NET. kembali memproduksi program in-house dengan menghadirkan lebih banyak program baru terutama untuk waktu prime time maupun non-prime time.[48]
Pada bulan Agustus 2023, NET. mendapatkan hak siar kompetisi sepakbola Challenger Pro League (hanya musim 2023–2024) khusus klub Deinze (klubnya Marselino Ferdinan), dan akan segera menyiarkan mulai akhir pekan ini.[49]
Dikarenakan NET. ingin menjadi televisi swasta yang besar di Indonesia ini, maka dalam perwujudannya, NET. pada Oktober 2024 akan memasuki sebuah era baru untuk mereka. Era baru ini dimulai dengan akuisisi NET. oleh MD Entertainment, sebuah rumah produksi yang menghasilkan film dan sinetron tersukses di bawah produser Manoj Punjabi. Seperti di sektor sinetron yaitu Cinta Fitri, Hikmah, dan lain-lain, serta di sektor film (MD Pictures) dengan jumlah penonton tertinggi yaitu Ayat-Ayat Cinta (2008), Habibie & Ainun (2012), dan KKN di Desa Penari (2022). Akuisisi dengan NET. inilah yang membuat MD Entertainment siap menyambut gebrakan baru, yakni merambah ke dunia penyiaran.[50] Pasca akuisisi, nama saham PT Net Visi Media kini berubah menjadi PT MDTV Media Technologies Tbk dan tetap menggunakan kode emiten yang sama, yakni NETV. Tak sedikit orang menyebutkan, bahwa rumornya, akuisisi ini berdampak perubahan brand pada stasiun televisi ini, dari NET. menjadi MDTV.
Logo NET. versi biru (18 Mei 2013–sekarang), digunakan sebagai logo perusahaan, logo utama dan tampilan running text (26 Mei 2013–10 September 2020, 11 November 2024–sekarang). Tetapi logo ini digunakan saat on-air dengan sedikit perubahan pada konsep warna (9 Juni 2023–sekarang).
Logo NET. versi ungu (18 Mei 2013–10 November 2024), digunakan saat on-air (9 Juni 2023), logo utama dan tampilan endcap (11 September 2020–31 Desember 2021), promo iklan, event, akun YouTube NET. Lifestyle dan NetInsight.
Logo NET. versi hijau (18 Mei 2013–10 November 2024), akun YouTube NET. Documentary.
Logo NET. versi merah (18 Mei 2013–10 November 2024), logo NET. Talent Management.
Logo NET. versi kuning (18 Mei 2013–10 November 2024).
Logo NET. versi merah muda (18 Mei 2013–10 November 2024).
Logo NET. versi putih (18 Mei 2013–sekarang), digunakan di
, atribut, akun media sosial, promo iklan, website televisi dan logo
Logo NET., digunakan saat on-air (18 Mei 2013–8 Juni 2023), kemudian hanya digunakan saat jeda iklan/komersial (9 Juni 2023–sekarang).
Logo NET. versi biru muda, digunakan sebagai logo utama (1 Januari 2022–10 November 2024).
Sejak kemunculannya di tahun 2013, NET. tidak pernah mengalami perubahan logo, dengan hanya berubah di warna yang digunakannya (seperti logo on air yang berwarna abu-abu). Secara dasar, logo NET. terdiri dari tiga warna, yaitu biru tua, kuning dan biru muda dengan bentuk huruf yang simpel namun elegan. Di akhir kata "NET" terdapat tanda titik yang merupakan keinginan NET. menjadi televisi yang terintegrasi dengan media sosial. Sedangkan slogan awalnya, "Televisi Masa Kini" merupakan arti NET. ingin menjadi televisi yang mementingkan kualitas dan teknologi dalam penayangannya.[51] Sejak 2023, NET. menggunakan logo perusahaan sebagai on-air, namun dengan sedikit modifikasi, kemudian logo abu abu digunakan hanya pada jeda iklan/komersial, NET. menjadi stasiun televisi kedua setelah GTV yang mengubah warna logo pada on-air.
Kata "NET" merupakan singkatan dari News and Entertainment Television (Televisi Berita dan Hiburan), yang menggambarkan bahwa NET. akan memberikan tayangan yang menghibur dan memberikan konten yang bermanfaat untuk seluruh masyarakat Indonesia baik dari segi hiburan maupun dari segi berita.[52]
Saat ini, NET. menjangkau hingga 156 kota/kabupaten melalui 47 stasiun transmisi di Indonesia hingga tahun 2024.[54] Berikut ini adalah stasiun afiliasi dan pemancar NET. (sejak berlakunya UU Penyiaran, stasiun TV harus membangun stasiun TV afiliasi di daerah-daerah/bersiaran secara berjaringan dengan stasiun lokal). Data dikutip dari data Izin Penyelenggaraan Penyiaran Komdigi.[55]
NET. juga dapat disaksikan di televisi berlangganan (tanpa siaran lokal) sebagai berikut:
NET. dapat juga disaksikan secara siaran gratis melalui parabola di satelit Telkom-4.
Spacetoon menjadi NET.
Proses perubahan TV Anak Spacetoon menjadi NET. diduga bermodus jual beli izin. Jual beli izin bertentangan dengan Pasal 34 ayat 4 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran.
“Dalam pengajuan izin Spacetoon, segmennya adalah anak. Dalam proses perubahan, konten yang ditampilkan justru tidak layak untuk anak. Ini bertentangan dengan Pasal 36 ayat 3 Undang-Undang Penyiaran,” ungkap Koordinator Bidang Isi Siaran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Iswandi Syahputra, seperti dirilis situs KPI pada hari Rabu, 05 Juni 2013. Iswandi menduga, proses perubahan nama dari Spacetoon menjadi NET. bagian dari modus jual beli izin. Untuk itu, pihaknya mengingatkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam kasus-kasus jual beli izin dengan berbagai modus.
Terkait dengan dugaan itu, pihak PT Net Mediatama Indonesia telah memenuhi undangan Komisi Penyiaran Indonesia untuk menyampaikan klarifikasi seputar perubahan nama dari TV Anak Spacetoon menjadi NET., pada hari Rabu, 05 Juni 2013. Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor KPI Pusat itu, Direktur Utama PT Televisi Anak Spacetoon atau NET. pada saat itu, Wishnutama, menyampaikan jawaban dan klarifikasi. Klarifikasi yang disampaikan pihak Spacetoon atau NET. itu akan menjadi pertimbangan KPI sebelum memutuskan langkah selanjutnya.