KOMPAS.com/MELVINA TIONARDUS Aktor Verrell Bramasta melakukan jumpa pers setelah dilantik menjadi anggota DPR RI, Selasa (1/10/2024) di daerah Kemang, Jakarta Selatan.
Aktor Verrell Bramasta melakukan jumpa pers setelah dilantik menjadi anggota DPR RI, Selasa (1/10/2024) di daerah Kemang, Jakarta Selatan.
JAKARTA, KOMPAS.com - Pelantikan atau pengucapan sumpah/janji 580 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, 152 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, serta 732 anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2004-2029 pada 1 Oktober 2024 menjadi magnet pemberitaan.
Sebelum pengucapan sumpah dilakukan, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin membacakan anggota DPR, DPD, dan MPR RI termuda dan tertua.
Politikus Partai Gerindra, Annisa Maharani Alzahra Mahesa menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029 termuda. Dia dilantik menjadi wakil rakyat pada usia 23 tahun 2 bulan dan 15 Hari.
Sementara itu, anggota DPR periode 2024-2029 tertua adalah politikus Partai Demokrat, Zulfikar Achmad. Dia berusia 78 tahun 4 bulan 15 hari saat dilantik menjadi wakil rakyat.
Baca juga: Utut Adianto dan Moreno Soeprapto, 2 Mantan Atlet Nasional Dilantik Jadi Anggota DPR 2024-2029
Pelantikan DPR Hari Ini, Berikut Daftar Anggota Termuda dan Tertua
Menariknya, Annisa Mahesa ternyata adalah putri almarhum politikus Gerindra yang pernah menjadi Wakil Ketua Komisi III Desmond J Mahesa.
Perempuan kelahiran 17 Juli 2001 ini berhasil lolos ke Senayan setelah memeroleh 122.470 suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 dari daerah pemilihan (dapil) Banten II.
Selain Annisa Mahesa, ada Muhammad Rohid yang didapuk menjadi anggota DPR termuda untuk periode 2024-2029. Politikus muda Partai Gerindra ini dilantik pada usia 24 tahun 10 bulan 14 hari.
Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Anggota DPR Tertua Zulfikar Achmad
Kemudian, ada politikus Partai Nasdem, Cindy Monica Salsabila Setiawan, S.M. yang masuk jajaran anggota DPR RI termuda. Berasal dari dapil Sumatera Barat II, Cindy dilantik pada usia 24 tahun 10 bulan 14 hari.
Untuk anggota DPR RI tertua, selain Zulfikar Achmad, ada nama Guntur Sasono, M.Si. yang berasal dari dapil Jawa Timur VIII. Politikus Partai Demokrat ini dilantik pada usia 78 tahun 2 bulan 30 hari.
Selanjutnya, ada politikus Partai Golkar, Kahar Muzakir yang dilantik pada usia 77 tahun 9 bulan 21 hari.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
Baca juga: Profil dan Kekayaan Pimpinan Sementara DPR RI Guntur Sasono, 5 Periode Jadi Anggota Dewan
Pelantikan DPR Hari Ini, Berikut Daftar Anggota Dewan Berusia di Bawah 30 Tahun
Selain Annisa Mahesa, tak sedikit politikus muda yang berusia di bawah 30 tahun atau Gen Z yang juga berhasil melenggang ke Senayan menjadi anggota DPR, DPD, MPR RI periode 2024-2029.
Beberapa nama bahkan cukup menarik perhatian. Antara lain Hillary Brigitta Lasut. Politikus muda yang pada 2019-2024 menggunakan bendera partai Nasdem ini, pada periode keduanya maju bersama Partai Demokrat di daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Utara.
Hillary berhasil kembali lolos ke Senayan setelah memeroleh 310.780 suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, sebagaimana hasil penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Baca juga: Puan Maharani: DPR Akan Buka Ruang Pintu Aspirasi Rakyat Seluas Mungkin
Kemudian, ada sulung Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Andi Amar Ma'ruf Sulaiman. Politikus Partai Gerindra yang maju dari dapil Sulawesi Selatan II ini dilantik pada usia 25 tahun.
Selanjutnya, ada pemain sinteron Verrell Bramasta. Pria berusia 28 tahun ini menjadi anggota DPR dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).
Masih dari PAN, ada Farah Puteri Nahlia yang dilantik menjadi anggota DPR pada usia 28 tahun. Menariknya, Farah adalah puteri dari eks Kapolda Metro Jaya Komjen M Fadil Imran.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Anggota DPR Termuda Annisa Mahesa
Politikus Partai Gerindra, Annisa M. A. Mahesa resmi dilantik menjadi anggota DPR termuda periode 2024-2029. Annisa mengaku hadir mewakili kaum muda dan perempuan. "Aku akan bawa isu yang hit close to home alias isu-isu yang akan diperjuangkan oleh generasi aku. Contohnya seperti akses pendidikan yang setara, perlindungan hak-hak digital, juga untuk lapangan kerja yang inklusif," tutur Annisa Mahesa kepada Metro TV, Selasa 1 Oktober 2024. Politikus berusia 23 Tahun itu mengaku bersyukur telah resmi dilantik sebagai anggota dewan. Ia berkomitmen untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.
"Semoga dengan dilantiknya ini bisa semakin mendrive diri aku dan teman-teman generasi muda lainnya sebagai parlemen amanah memenuhi aspirasi-aspirasi konstituen kita di Dapil masing-masing," ucapnya.
Annisa Mahesa berhasil terpilih sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan (Dapil) Banten II melalui Partai Gerindra. Sebagai putri sulung dari politisi senior Gerindra, almarhum Desmond J. Mahesa, Annisa sejak dini terbiasa dengan atmosfer politik.
Dari kampanye yang dilakukannya, Annisa berhasil mendapatkan dukungan besar dari konstituennya di Dapil Banten II. Annisa meraup perolehan 122.470 suara
Selain aktif di dunia politik, Annisa Mahesa memiliki latar belakang pendidikan yang mengesankan. Ia menyelesaikan pendidikan di dua universitas bergengsi, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia serta Faculty of Business and Economics di University of Melbourne. Dari kedua universitas ini, Annisa mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (S.E) dari UI dan gelar Bachelor of Commerce (B.Com) dari University of Melbourne.
Hillary Brigitta Lasut, anggota DPR 2019-2024 termuda. Foto: Ricardo/JPNN.com
jpnn.com, JAKARTA - Berikut ini profil singkat anggota DPR periode 2019-2024 termuda di partainya masing-masing.
Yakni dari PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, NasDem, PAN, PKS, Demokrat, dan PPP.
1. Muhammad Rahul, berusia 23 tahun, dari Gerindra.
Pada pemilu 2019 meraup 58.565 suara di Daerah Pemilihan (Dapil) Riau I yang meliputi Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Siak, Kota Dumai, dan Kota Pekanbaru.
Pria kelahiran Simalungun, 15 Desember 1995, itu merupakan pendatang baru di dunia politik. Rahul memang berasal dari keluarga politikus. Ayah Rahul merupakan mantan anggota Komisi VII DPR RI M. Natsir.
2. Hillary Brigitta Lasut, berusia 23 tahun, dari NasDem.
Lahir di Manado 22 Mei 1996, meraih sebanyak 70.345 suara pada Pemilu 2019 di Dapil Sulawesi Utara.
Sebagai legislator termuda, Hillary didapuk untuk memimpin sidang DPR sementara pada saat pelantikan Selasa (1/10).
Bisnis.com, JAKARTA – Annisa Maharani Alzahra Mahesa menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI termuda. Dia telah dilantik dilantik sebagai anggota DPR periode 2024-2029. Annisa merupakan putri dari almarhum politikus Partai Gerindra, Desmond J Mahesa.
Dia berhasil memenangkan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 melalui Partai Gerindra untuk daerah pemilihan (dapil) Banten II, dengan meraih 122.470 suara. Annisa terjun ke dunia politik mengikuti jejak mendiang ayahnya.
Perolehan suaranya berhasil mengungguli sejumlah politikus senior, di antaranya, Wakil Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, mantan Wali Kota Cilegon Edi Ariadi, dan mantan Wali Kota Serang Tubagus Haerul Jaman.
Annisa Maharani Alzahra Mahesa atau biasa disapa Icha ini, lahir pada 17 Juli 2001 atau saat ini berusia 23 tahun, dan ditetapkan sebagai anggota termuda yang dilantik menjadi anggota DPR pada hari ini.
Lebih lanjut, untuk jenjang pendidikannya, dia tercatat mempunyai dua gelar sarjana, yaitu dari Universitas Indonesia (UI) dan University of Melbourne.
Dia awalnya menempuh pendidikan sarjana di Universitas Indonesia (UI) dan melanjutkan studinya ke Universitas Melbourne hingga mendapatkan gelar S1 di bidang manajemen pada 2023. Adapun menurut elhkpn.kpk.go.id, berdasarkan laporan harta kekayaan untuk menjadi caleg DPR RI ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, harta kekayaan Icha mencapai Rp5.870.445.000.
Adapun dia tercatat memiliki 12 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Pandeglang dan Serang yang merupakan hibah tanpa akta senilai Rp2.571.445.000.
Kemudian dia juga melaporkan kepemilikan mobil Lexus pada 2019 seharga Rp2.200.000.000. Dia juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp536.500.000, kas dan setara kas Rp562.500.000 dan tidak tercatat memiliki utang, sehingga total harta kekayaannya mencapai Rp5.870.445.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
SERAMBINEWS.COM - Annisa Maharani Alzahra Mahesa, putri mendiang politikus Gerindra, Desmond J Mahesa menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI termuda periode 2024-2029.
Desmond diketahui pernah menjabat sebagai Ketua DPP Partai Gerindra (2008–2013), anggota DPR-RI Fraksi Gerindra Komisi III (2009–2023), anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI, dan anggota Badan Musyawarah (Bamus) DPR-RI.
Mengikuti jejak ayahnya di dunia politik itu, kini Annisa menjadi calon legislatif (caleg) dari Partai Gerindra untuk daerah pemilihan (dapil) Banten II.
Icha, sapaan akrabnya, berhasil mengalahkan politikus senior pada Pileg 2024 ini, seperti Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini dan anggota Komisi V DPR periode 2019-2024, Tubagus Haerul Jaman.
Dia lolos ke Senayan dengan meraup 122.470 suara.
Lalu, seperti apakah sosok Annisa yang menjadi anggota DPR RI termuda ini?
Annisa merupakan perempuan kelahiran 17 Juli 2001, artinya, kini dia masih berusia 23 tahun.
Dilansir Kompas.com, Annisa merupakan lulusan dari dua universitas, yakni Universitas Indonesia dan University of Melbourne.
Annisa memegang dua gelar sarjana di bidang manajemen dari dua universitas karena mengikuti program kelas internasional untuk mendapatkan dua gelar sarjana itu.
Dua tahun pertama, Annisa menempuh pendidikan sarjananya di Universitas Indonesia.
Kemudian, dia melanjutkan sisanya di Universitas Melbourne hingga mendapatkan gelar S1 di bidang manajemen pada 2023 lalu.
Saat masih duduk di bangku SMP dan SMA, Annisa tergabung dalam paduan suara sekolah.
Ketika massa SMP, Annisa juga aktif menjadi anggota OSIS.
Annisa juga tercatat pernah menerima sejumlah penghargaan, di antaranya mendapat medali emas bersama Grazia Vocalista di Bali International Choir Festival 2018 (SMA).
tirto.id - Anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029 yang termuda dan tertua menjadi pimpinan sementara Sidang Paripurna Pengucapan Sumpah Jabatan di Ruang Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Anggota DPR terpilih tertua jatuh pada Guntur Sasono yang merupakan kader Partai Demokrat. Guntur merupakan Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur VIII. Saat ini, Guntur berusia 78 Tahun 2 bulan 30 hari dan akan menjadi pimpinan tertua. Sementara itu, Anggota DPR terpilih termuda adalah Annisa Desmond Mahesa dari Partai Gerindra. Annisa merupakan calon anggota DPR RI terpilih yang akan dilantik dari Dapil Banten II. Saat ini, dia berusia 23 tahun 2 bulan 15 hari.
Guntur dan Annisa tampak duduk di meja pimpinan untuk memandu jalannya sidang Paripurna DPR RI ke-I masa persidangan I Tahun Sidang 2024-2025.
"Perkenankan kami selaku pimpinan sementara DPR RI membuka rapat paripurna DPR RI yang ke-1 masa persidangan 1 Tahun Sidang 2024-2025 hari ini, Selasa (1/10/2024)," kata Guntur di meja pimpinan.
Guntur berkata sidang paripurna perdana ini terbuka untuk umum. "Kami nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum," ucap Guntur seraya mengetok palu.
Sebelumnya, Sekjen DPR RI, Indra Iskandar, berkata penunjukkan pimpinan sementara itu lantaran saat ini belum ada Ketua DPR RI yang dipilih. Selain itu, Alat Kelengkapan Dewan (AKD) belum terbentuk.
"Jadi, dikonsensi dari dulu sudah dilakukan. Akhirnya, diputuskan cari yang paling tua dan muda dari zaman dulu," tutur Indra.
Sebagai informasi, Annisa merupakan Anggota DPR terpilih peraih suara terbanyak di Dapil Banten II yang meliputi Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon. Dia tercatat meraih 122.469 suara dalam Pileg 2024.
Annisa merupakan anak sulung dari almarhum politikus Partai Gerindra, Desmond J. Mahesa. Desmond sendiri pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Annisa saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPD Partai Gerindra Provinsi Banten.
Sementara itu, Guntur meraih 53.730 suara di Dapil Jawa Timur VIII pada Pileg 2024. Pria kelahiran Kota Madiun, 2 Juli 1946, itu juga sebelumnya menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024. Dari pernikahannya dengan Retno Djumhariati, Guntur dikaruniai tiga orang anak. Dia meraih gelar Master dari Program Pascasarjana Jurusan Administrasi Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya.
Reporter: Fransiskus Adryanto PratamaPenulis: Fransiskus Adryanto PratamaEditor: Andrian Pratama Taher
Tahanan politik (tapol) di Penjara Cipinang semasa Orde Baru adalah tahanan-tahanan yang saling tolong-menolong dengan sesama tahanan. Tak peduli afiliasi politik mereka kanan –biasanya kelompok Islam yang terkait Negara Islam Indonesia (NII)– ataupun kiri –terdiri dari pelaku G30S, mantan anggota PKI atau mereka yang diduga punya simpati terhadap partai kiri tersebut. Mereka tak hidup ekslusif dengan membuat kelompok sendiri selama di tahanan. Bahkan, mereka karib bergaul dengan Xanana Gusmao, pemimpin Fretilin.
“Satu penderitaan. Sama-sama membenci Soeharto, kan. Gak peduli ideologinya apa,” ujar Fauzi Isman, salah satu tapol kasus Talangsari, Lampung yang terkait NII.
Selama dalam tahanan, Fauzi pun berkawan dengan orang-orang PKI yang usianya jauh di atasnya. Ketika masuk penjara, Fauzi masih 22 tahun. Salah satu tahanan lain yang dikenalnya adalah Sukatno Hoeseni.
“Nah, Katno sama saya dekatnya karena dia orang Nganjuk. Si Katno ini orang Patihan Rowo, sama seperti Harmoko. Nah dia pernah dijodohin dengan bibinya Harmoko, tapi dia gak mau,” kenang Fauzi.
Orang tua Fauzi sendiri berasal dari Jombang, kabupaten yang bertetangga dengan Nganjuk. Patihan Rowo di Kertosono, Nganjuk, dulunya adalah basis PKI.
Sukatno, yang lahir di Malang pada 31 Desember 1929, hanya lulusan Sekolah Rakjat alias Sekolah Dasar (SD) di zaman pendudukan Jepang. Setelah lulus SR, dia bekerja jadi kernet (pembantu) tukang listrik di pabrik gula Lestari di Kertosono. Ayah Sukatno juga bekerja di sana. Dari sana, dia pindah ke dekat Surabaya untuk bekerja di pabrik air keras.
Setelah Indonesia merdeka, Sukatno menetap di Surabaya. Pada 1946, dia pindah ke Sumatra Selatan dan tinggal di sana hingga 1949.
Di sana, dia ikut berjuang bagi kelangsungan Republik Indonesia lewat Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo). Usai di Pesindo, Sukatno masuk ke Pemuda Rakjat, organ pemuda milik PKI. Hasil Rakjat Memilih Tokoh-tokoh Parlemen (Hasil Pemilihan Umum Pertama -1955) di Republik Indonesia menyebut, Sukatno menjadi anggota PKI sejak 1951. Setahun kemudian, Sukatno diangkat menjadi Sekretaris Umum 1 DPP Pemuda Rakjat.
Lewat payung dari organisasi yang diikutinya (baca: PKI) itulah Sukatno mencalonkan diri menjadi anggota legislatif. Usahanya tak sia-sia. Setelah hasil Pemilu 1955 diumumkan, pada 24 Maret Sukatno dilantik menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hasil Pemilu 1955 di daerah pemilihan Jawa Timur. Sukatno lalu duduk sebagai anggota Fraksi PKI di DPR. Ia adalah anggota DPR termuda di tahun 1956.
Setelah DPR hasil Pemilu 1955 dibubarkan Presiden Sukarno lewat Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959, Sukatno tetap menjadi anggota legislatif, di Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR GR) hingga Peristiwa G30S meletus pada 1965. Pasca- G30S dan PKI dihabisi, Sukatno memilih ikut melawan dengan bergerilya di Jawa Timur ketimbang pasrah menyerah. Di sanalah dia ditangkap dan ditahan di Cipinang, Jakarta.
Menurut Fauzi, Sukatno termasuk tapol yang suka diskusi di dalam sel. Ketika rombongan tapol dari kluster Partai Rakyat Demokrat (PRD) masuk Cipinang, Sukatno tak bisa ikut diskusi lagi.
“Ketika kami masuk ke Cipinang, kondisinya sudah sangat parah akibat stroke serta komplikasi penyakit lain. Ia hanya terbaring di tempat tidur, dirawat oleh kawan-kawan napol PKI dan seorang korvenya. Ia sudah tidak bisa bicara dan mengenali lingkungan sekitarnya,” catat Wilson, salah satu tapol PRD, dalam Dunia di Balik Jeruji: Kesaksian Perlawanan.
Satu hari sebelum Idul Adha tahun 1997, yang jatuh pada 18 April, keadaan Sukatno memburuk. Para tapol berdatangan melihat Sukatno di selnya. Setelah pihak Lembaga Pemasyarakatan Cipinang mendapat izin dari militer, Sukatno dibawa ke RS Polri di Kramat Jati. Di rumahsakit itu juga Sukatno, yang lahir beberapa jam jelang tahun baru 1930, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya sekitar 17 April 1997.